
Sahabat, hari itu terulang lagi. Hari dimana kau memintaku menarik dasi dari lehermu untuk terlihat rapih ketika hendak dipanggil naik ke atas panggung. Namun tak ku sangka hari yang ku ulangi ini berubah menjadi haflah yang benar-benar wada. Ketika satu persatu dari kita disebut, dengan bangga kita tampil. Namun ketika kau yang di panggil mengapa kau tak kunjung tampil.