SENDI PRAWIRA

Sedari dulu aku selalu meyakini kalau menjadi yang paling unggul itu tak penting, ada dua alasan. pertama karena aku memang tipikal orang yang tidak kompetitif kedua karena menjadi paling unggul itu bagiku lebih sulit dari menemukan pokemon legendaris.
Terlepas dari itu aku ingat wejangan Ayah ketika hari pertama Aku masuk sekolah di SMPN 1 Bojongpicung (Sekolah paforit di kampungku). "Gak usah rengking 1, sekolahlah yang rajin biar lulus bersama teman-teman."
Setelah itu Ayahku bercerita tentang perjuangan meraih gelar sarjananya di UNPAD, walau tak satupun prestasi dia raih tapi baginya masuk UNPAD adalah prestasi. Kenal orang-orang hebat UNPAD adalah sebuah rengking pencapaian bagi Ayah.
Awalnya cerita Ayah ini, Aku artikan sebagai nasihat biasa seorang Ayah pada Anaknya. Tapi seiring pemahaman hidupku bertambah. Nasihat dan cerita itu ternyata falsafah hidup Ayah yang beliau ijazahkan padaku. Ayah berkata "kalau berada di tempat hebat, posisikanlah diri ibarat lentera di tengah terangnya lampu pijar benderang, tak nampak terangmu wajar karena sekililingmu terang. Tapi yakinilah kalau kau akan berada di tempat yang gelap. Itulah saatnya lentera berperan menerangi kegelapan."
Setelah semua itu difahami. Aku langsung berjanji dibawah bulan, setidaknya sampai generasi ketujuh keturunanku, akan Aku pegang prinsip ini.
Belakangan Aku mendengar orang no.1 di kantorku. Ibu Indra Prastomiyono (Direktur utama MNC Media) berkata "Tak perlu jadi no. 1, tapi jadilah yang ada di tempat no.1"
Aku tercengang prinsip ini senada dengan falsafah hidup Camat Kec. Pasir Kuda - Cianjur Selatan. (Alm. Ayahku).